Zona Organik - Perbedaan Pupuk Organik dan Kimiawi Buatan dalam Hal Daya Pengaruh dan Konsekuensinya - Pupuk organik yang dibuat melalui proses pengomposan sangat berbeda dengan pupuk kimiawi buatan pabrik. Pupuk organik ini lebih dikenal sebagai pupuk kompos. Kompos berguna untuk menambahkan hara pada tanah. Bahan-bahan yang dapat digunakan sebagai kompos antara lain sampah daun, limbah buah-buahan di pasar, limbah pertanian, limbah perkebunan, limbah rumah tangga, dan limbah pabrik.
Pupuk kompos pada dasarnya sama dengan pupuk kimia yang umum digunakan oleh para petani, yaitu sama fungsinya dalam memberikan tambahan unsur hara pada tanah.
Meskipun secara fungsi sama, namun keduanya memiliki perbedaan yang mendasar, yaitu:
Kadar Senyawa Organik
- Pupuk kompos menambahkan berbagai macam unsur hara seperti senyawa organik yang berkadar rendah.
- Pupuk kimia berguna untuk menambahkan unsur hara tertentu berupa senyawa anorganik berkadar tinggi pada tanah.
Daya Larut
- Senyawa organik dalam kompos tidak mudah larut sehingga pengaruhnya dapat bertahan lama dalam tanah.
- Sedangkan senyawa anorganik yang terbawa oleh pupuk kimia mudah larut, sehingga pengaruhnya terhadap kesuburan tanah tidak dapat bertahan lama atau hanya sekali pakai.
- Senyawa organik pada kompos berguna untuk memperbaiki fisik dan kimia tanah.
- Sedangkan senyawa anorganik, jika digunakan dalam waktu yang lama, mengakibatkan kerusakan struktur tanah (dalam bahasa Jawa, tanah menjadi bantat/susah diolah).
- Kompos dapat menyehatkan kehidupan flora dan fauna di dalam tanah.
- Senyawa anorganik yang diaplikasikan dalam waktu yang lama akan merusak pertumbuhan organisme menguntungkan di dalam tanah, atau bahkan dapat membunuhnya.
Demikian Perbedaan Pupuk Organik dan Kimiawi Buatan dalam Hal Daya Pengaruh dan Konsekuensinya, semoga bermanfaat, selanjutnya silahkan lihat juga 12 Tanaman Warung Hidup di Pekarangan Rumah Kami.
Selamat mencoba, semoga sukses dalam budidaya sayuran organik.
0 comments:
Post a Comment