Zona Organik - Pemanfaatan Sabut Kelapa untuk Budidaya Warung Hidup Organik di Pekarangan - Sabut kelapa atau kulit buah kelapa biasanya digunakan sebagai bahan kerajinan, seperti sapu, kesed, dan tambang. Selain sebagai bahan kerajinan, sabut kelapa juga telah dimanfaatkan sebagai sumber nitrogen yang bermanfaat bagi tanaman.
Dalam hal ini, kami memanfaatkan sabut kelapa sebagai tambahan pupuk organik untuk tanaman warung dan apotik hidup di halaman rumah.
Biasanya, dalam dunia pertanian, sabut kelapa digunakan sebagai bahan pembuat pupuk organik, yaitu hasil rendaman sabut kelapa digunakan sebagai pupuk tanaman dengan cara menyemprotkannya.
Yang kami lakukan untuk memanfaatkan sabut kelapa sebagai pupuk organik pada tanaman sayuran adalah sebagai berikut:
- Kami meletakkan 2 potong sabut kelapa di dalam media tanam.
- Selain itu, jika ada sisa sabut kelapa, maka kami letakkan pada permukaan media tanam hingga menutupi permukaannya.
Tujuan kami meletakkan sabut kelapa di dalam media tanam adalah:
- Supaya nanti ketika sabut terkena air, baik air siraman maupun air hujan, sabut akan menyuplai nitrogen bagi tanaman.
- Setelah 3 bulan, diharapkan sabut akan terurai dan menjadi kompos/humus yang dibutuhkan oleh tanaman sebagai makanannya.
Tujuan yang kedua dengan meletakkan sabut kelapa pada permukaan media tanam adalah:
- Untuk mengurangi penguapan air dalam media tanam pada musim panas.
- Sabut kelapa dapat menahan air yang kita siramkan, sehingga bisa menjaga ketersediaan air bagi tanamn.
- Air dari sabut kelapa yang menetes ke media tanam mengandung manfaat sebagai pupuk cair.
Selain beberapa manfaat di atas, kita juga dapat mengurangi biaya produksi pembelian pupuk organik dengan memanfaatkan ketersediaan sabut kelapa di lingkungan kita.
Kami telah membuktikan keampuhan sabut kelapa sejak bulan Juli 2014, kami tidak memberikan pupuk tambahan hingga Desember 2014 ini, meskipun demikian tanaman sayuran kami tetap terlihat segar, hijau dan berbuah lebat.
Selamat mencoba, semoga sukses.
0 comments:
Post a Comment